Di Indonesia, beras menjadi makanan pokok sehari-hari jadi, banyak orang yang beranggapan bahwa kalau belum makan nasi berarti belum makan.
Hal ini karena kandungan karbohidratnya yang tinggi, protein, lemak, serta serat.
Ketika hendak menanak nasi, biasanya terlebih dahulu orang mencuci beras dikarenakan adanya bekatul di dalam beras. Tetapi, tahukah Anda? Kandungan bekatul di dalam beras tidaklah banyak, dan justru bekatul itu lah yang membawa vitamin di dalam beras.
Sebagian besar orang malah menginginkan beras yang bersih tanpa mengetahui vitamin yang terkandung di dalamnya. Maka dari itu, seringkali di antara mereka mencucinya beberapa kali agar terbebas dari kotoran, khususnya bekatul.
Jadi, sebenarnya berapa kali, sih, mencuci beras yang baik dan benar?
Dari beberapa sumber, bahkan menurut seorang dokter, mencuci beras yang benar itu sebanyak tidak lebih dari dua kali.
Bahkan ada yang menyebutkan bahwa tidak perlu dilakukan pencucian apabila beras sudah dalam keadaan bersih.
Karena beras juga kaya akan vitamin B1, terutama sebelum beras itu dicuci. Jika sudah dicuci, kemungkinan kandungan vitamin B1-nya akan semakin berkurang.
Memang beras yang tidak dicuci akan membuat aroma nasi yang dihasilkan tidak akan seenak beras yang dicuci beberapa kali akibat dari banyaknya bekatul yang masih terkandung di dalam beras. Selain itu beras pun akan cepat basi.
Namun pencucian sebanyak dua kali itu sudah cukup untuk membersihkan beras.
Agar beras menjadi bersih tanpa harus kehilangan kandungan gizi dan nutrisinya, Anda perlu melakukan tahap pencucian beras yang baik dan benar seperti berikut ini :
Nah, bagi Ibu-Ibu atau calon Ibu, perhatikan betul-betul cara mencuci beras yang benar supaya kandungan vitamin di dalamnya tidak hilang. Anda lebih menginginkan khasiat atau keawetan nasi Anda? Coba pikirkan lagi!
1 Comment
owh jangan banyak banyak cucinya malah yah