Dalam proses pembuatan tempe, kedelai adalah bahan baku yang utama. Kedelai sendiri memiliki berbagai jenis yang tidak semua jenisnya dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan tempe. Kedelai untuk membuat tempe biasanya yang berwarna kuning agak kecoklatan. Kedelai berasal dari negara Cina dan Korea yang kemudian menyebar ke Jepang, Taiwan, India, Indonesia sampai Amerika. Kedelai tersebut biasanya didapatkan melalui importir kedelai di tanah air.
Kedelai yang berasal dari Amerika memiliki bentuk yang bulat dan agak besar ukurannya dibandingkan dengan kedelai lokal. Karena bentuknya ini kedelai Amerika lebih cocok untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan tempe. Awalnya kedelai Amerika didapatkan melalui para importir kedelai yang membeli kedelai dari Amerika. Di Indonesia kedelai Amerika sudah dikembangkan di beberapa tempat dengan nama Edamame. Cirinya mempunyai warna kuning merata.
Kedelai termasuk dalam famili kacang-kacangan atau Leguminosae. Kedelai sendiri mempunyai banyak varietas seperti Guntur, Galunggung, Lokon, Marapi, Shakti, Orba, Davros. Sedangkan varietas kedelai yang berasal dari Taiwan seperti Taichung. Varietas tersebut mempunyai keunggulan dalam hasil panennya maupun kadar protein dan kandungan lemak yang berbeda-beda.
Dalam pembuatan tempe diperlukan kedelai dari importir kedelai yang berkualitas agar menghasilkan tempe yang kualitasnya. Selain dari importir kedelai bahan baku lainnya juga harus berkualitas seperti ragi berkualitas. Sarana dan prasarana untuk produksi tempe yang bersih dan air yang tidak mengandung zat kaporit. Air yang digunakan harus air bersih dari sumbernya supaya fermentasi dapat berhasil dengan baik.
Kedelai dari importir kedelai yang digunakan untuk bahan baku tempe adalah kedelai yang berwarna kuning merata dan agak kecoklatan. Untuk Kedelai hitam biasanya dijadikan bahan baku pembuatan kecap manis maupun kecap asin.
Kedelai dari importir kedelai yang bagus adalah kedelai yang cukup tua ketika dipanen. Dengan demikian tempe tidak akan ada rasa pahit. Kedelai muda menghasilkan tempe yang berasa pahit dan kapang tidak akan tumbuh secara sempurna.
Untuk itu pastikan ketika akan membuat tempe, kedelai dari importir kedelai sudah cukup tua. Kedelai yang sudah cukup tua ditandai dengan kulit yang mulus, tidak berkerut dan padat. Sedangkan kedelai yang muda kulit tidak rata, agak keriput atau bergelombang dan tidak padat. Nilai gizi pada kedelai muda tidak sama dengan nilai gizi yang terkandung dalam kedelai yang telah cukup umur.
Ciri kedelai berkualitas dari importir kedelai selanjutnya adalah memiliki bentuk yang bulat. Untuk kedelai yang berbentuk agak pipih jarang digunakan, karena sulit untuk dilunakan dan jamur tidak mudah berkembang jadi biasanya yang digunakan untuk membuat tempe yang bentuknya bulat.
Kedelai yang dalam kondisi basah akan menghasilkan rasa tempe yang berbeda dengan kedelai sudah yang kering. Kedelai yang masih basah ketika dicuci dan direndam akan mudah busuk. Imbasnya menghasilkan rasa tempe yang kurang lezat.
Maka dari itu pastikan kedelai untuk bahan baku tempe sudah bersih dan kering. Jika dirasa masih kurang kering dapat dijemur di atas tampah yang bersih. Tujuannya agar saat direndam dan rebus air tetap jernih dan kedelai tetap utuh.
Itulah beberapa hal mengenai ciri-ciri kedelai dari importir kedelai yang berkualitas untuk digunakan sebagai bahan baku membuat tempe.
Bingung mendapatkan kedelai yang berkualitas untuk membuat tempe yang memiliki cita rasa yang lezat?
Datang saja ke Putra Nasa Importir Kedelai Berkualitas dan terpercaya. PT. PUTRA NASA MANDIRI, merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri dan trading untuk semua hasil pertanian dan perkebunan impor, termasuk kedelai berkualitas. Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi:
PT. Putra Nasa Mandiri menyediakan komoditi tersebut dengan quantity grosir dan harga kemitraan.
Alamat :
Intiland Tower Suites Level 3
Jl. Panglima Sudirman Kav. 101-103
Surabaya, Jawa Timur
60271
Kontak :
: 03160018570